MENDIKDASMEN: MENGKAJI ULANG kEBIJAKAN ZONASI, KURIKULUM MERDEKA BELAJAR DAN UJIAN NASIONAL |
Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari Merdeka Belajar diluncurkan pada 11 Februari 2022, oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), yang dipimpin Nadiem A Makarim. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada sekolah dan guru dalam menentukan metode pengajaran, serta fokus pada pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Kurikulum ini memberikan kebebasan bagi sekolah untuk memilih metode dan materi pembelajaran yang lebih relevan dengan konteks dan minat siswa, berbeda dari pendekatan kurikulum sebelumnya yang lebih terpusat dan seragam.
Kini, masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) RI, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Kemendikbudristek dipecah menjadi dua kementerian. Salah satunya adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam Kabinet Merah Putih.
Kemendikdasmen ini dipimpin, Abdul Mu’ti sebagai menteri dalam Kabinet Merah Putih. Nah, bagaimana nasib Kurikum Merdeka Belajar? Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, hal pertama yang hendak dilakukannya adalah mengkaji ulang Kebijakan Zonasi, Kurikulum Merdeka Belajar, dan Ujian Nasional.
Mengkaji ulang, Abdul mengatkan, sebagai upaya untuk mendapat kesimpulan yang pas. Karena tentunya setiap kebijakan selalu menimbulkan pro dan kontra. “Semuanya akan kita lihat secara keseluruhan, tidak secara tergesa-gesa. Karena itu saya dalam beberapa saat ini nanti akan minta masukan dari berbagai pihak, baik dari kalangan pemerintah daerah, dari masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan, maupun dari kalangan wartawan, teman-teman masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya,” kata Abdul Mu’ti kepada wartawan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024, sebagaimana dilansir detik.com.
Pria yang menjabat Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah itu menyatakan ingin menjadi menteri yang banyak mendengar. Cara ini menurutnya akan menjadi referensi untuk membuat kebijakan. “Saya kan selama ini banyak ceramah, jadi nanti saya banyak mendengar,” ucapnya.
Kurikum Merdeka, Abdul mengatakan, memang perlu dikaji ulang karena kurikulum ini masih baru. Selain itu, dalam praktiknya, belum semua satuan pendidikan melaksanakan. “Jadi kita lihat lah, kita tidak akan buru-buru mengambil kebijakan, apalagi memang ada polemik yang sekarang ini juga memang masih terus terjadi di masyarakat,” ungkapnya.
Selanjutnya, tentang Ujian Nasional, kajian ulang diperlukan karena banyak perdebatan sehingga pihaknya akan mendengar pendapat pakar, masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, dan masyarakat sebagai pengguna jasa layanan pendidikan. “Sama juga, jadi soal Ujian Nasional, soal Zonasi, Kurikulum Merdeka, apalagi yang sekarang masih menjadi perdebatan. Nanti kita lihat semuanya secara sangat seksama dan kami akan sangat berhati-hati. Kami ingin agar kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah adalah kebijakan yang memang sesuai dengan apa yang menjadi aspirasi masyarakat, tapi yang penting lagi juga bisa menjadi bagian dari aktualisasi dan realisasi dari program Bapak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden,” jelasnya.
TENTANG MERDEKA BELAJAR
Kurikulum Merdeka memiliki ciri-ciri, seperti fleksibilitas dalam pengajaran. Di mana guru dapat memilih pendekatan yang paling sesuai untuk murid-muridnya. Juga siswa diajak untuk mengikuti proyek yang relevan dalam kehidupan nyata guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kerjasama dan kemandirian.
Dalam Kurikum Merdeka, pembelajaran dilakukan berbasis kompetensi, yakni fokus pada penguasaan kompetensi utama dari pada pencapaian materi yang banyak dan terfragmentasi. Selain itu, penilaian lebih progresif, karena penilaian tidak lagi terfokus pada ujian akhir, tetapi mencakup proses pembelajaran secara keseluruhan.
Merdeka Belajar memiliki banyak manfaat bagi murid, guru, dan masyarakat.
Bagi murid, Merdeka Belajar dapat membantu mereka untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
Bagi guru, Merdeka Belajar dapat memberikan keleluasaan untuk berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran.
Bagi masyarakat, Merdeka Belajar dapat menghasilkan generasi muda yang unggul dan kreatif.
Merdeka Belajar bagi murid
Merdeka Belajar merupakan konsep pendidikan yang berpusat pada murid atau peserta didik. Konsep ini menekankan pentingnya kemerdekaan bagi murid untuk belajar sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhannya.
Konsep Merdeka Belajar ini sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Bapak Pendidikan Indonesia ini berpendapat bahwa pendidikan harus mampu memerdekakan murid untuk berkembang menjadi pribadi yang utuh dan mandiri.
Dalam konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, murid tidak hanya dididik untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga untuk memiliki karakter yang baik. Murid juga didorong untuk menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, dan kritis.
Merdeka Belajar bagi guru
Dalam konsep Merdeka Belajar, guru diberikan keleluasaan untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik murid.
Berikut beberapa contoh penerapan konsep Merdeka Belajar:
– Guru diperbolehkan memilih materi pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
– Guru diperbolehkan menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.
– Murid diberikan kesempatan untuk memilih kegiatan pembelajaran yang mereka sukai.
– Murid didorong untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
Mewujudkan Merdeka Belajar guru dapat melakukannya dengan berbagai cara, seperti:
* Pembelajaran yang berpusat pada murid.
Guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga membantu murid untuk mengembangkan potensinya.
* Pembelajaran yang sesuai dengan minat dan bakat murid.
Murid diberi kesempatan untuk memilih materi pelajaran dan kegiatan yang mereka sukai. Hal ini akan membuat murid lebih termotivasi untuk belajar.
* Pembelajaran yang lebih bermakna.
Murid tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik. Murid didorong untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Merdeka Belajar di sekolah
Merdeka Belajar memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya. Konsep ini diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan mampu menghasilkan lulusan yang cerdas, kreatif, dan berkarakter.
Lalu, bagaimana penerapan Merdeka Belajar di sekolah. Berikut beberapa contohnya:
– Sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk memilih mata pelajaran yang mereka minati.
– Sekolah juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakat mereka melalui kegiatan ekstrakurikuler.
– Guru berperan sebagai fasilitator dan mentor yang membantu peserta didik dalam belajar.
Mewujudkan Merdeka Belajar dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
– Memberikan keleluasaan kepada peserta didik untuk memilih materi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
– Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak tertekan.
– Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
– Meningkatkan peran guru sebagai fasilitator dan mentor.
Merdeka Belajar bagi masyarakat
Merdeka Belajar memiliki dampak yang positif bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, program ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara tidak langsung, Merdeka Belajar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Program ini juga dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan, baik sebagai guru, siswa, maupun orang tua.
Berikut beberapa manfaat Merdeka Belajar bagi masyarakat sesuai tahapannya.
* Meningkatkan kualitas pendidikan.
Merdeka Belajar memberikan keleluasaan kepada guru untuk menentukan materi, metode, dan penilaian pembelajaran. Hal ini dapat mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengajar. Selain itu, Merdeka Belajar juga memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menentukan cara belajar yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka. Hal ini dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dan mandiri dalam belajar.
* Meningkatkan kualitas SDM.
Peningkatan kualitas pendidikan akan berdampak pada peningkatan kualitas SDM Indonesia. SDM yang berkualitas merupakan modal penting bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
* Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Merdeka Belajar mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan, baik sebagai guru, siswa, maupun orang tua. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa.
* Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kualitas SDM akan berdampak pada peningkatan produktivitas dan daya saing masyarakat. Hal ini dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Manfaat Merdeka Belajar. Antara lain:
– Meningkatkan motivasi dan minat belajar murid.
– Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
– Mengembangkan potensi dan bakat peserta didik secara optimal.
– Mendorong kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran.
– Membentuk karakter dan budi luhur peserta didik.
– Meningkatkan kualitas pendidikan.
– Menyiapkan generasi muda yang unggul dan kreatif.
Konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara ini diadopsi Kemendikbudristek dalam program Merdeka Belajar-Kurikulum Merdeka.
Berikut adalah beberapa prinsip Merdeka Belajar yang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara:
– Berpusat pada peserta didik.
– Pembelajaran yang bermakna.
– Pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
– Pembelajaran yang berorientasi pada masa depan.
Prinsip-prinsip ini diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang lebih efektif dan efisien, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Ki Hajar Dewantara berpendapat pendidikan haruslah membebaskan manusia dari segala bentuk keterikatan dan paksaan. Pendidikan haruslah menjadi media bagi manusia untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
Merdeka belajar adalah konsep pendidikan yang menekankan pada kemerdekaan peserta didik untuk belajar sesuai dengan potensi dan minatnya.
Pendidikan yang memerdekakan manusia, adalah pendidikan yang harus mampu mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki oleh setiap individu. Pendidikan juga harus mampu membentuk manusia yang berkarakter dan berbudi luhur.
Penerapan konsep Merdeka Belajar masih terus diupayakan pemerintah dan berbagai pihak terkait. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan pendidikan yang Merdeka.
Namun, dengan terus meningkatkan kualitas pelaksanaan Merdeka Belajar, dinyakini akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia.
Semoga komitmen dan kerja keras dari semua pihak, Merdeka Belajar dapat menjadi kenyataan dan mampu membawa perubahan positif bagi pendidikan Indonesia.
Populer
Terkini
- CSSR KAMPANYE SEKALIGUS HIBUR WARGA TOMOHON
- MEMAHAMI MISINFORMASI & DISINFORMASI DALAM PILKADA 2024
- MANFAAT SDGs JIKA PASLON TERPILIH MENJADI WALI KOTA
- BEBERAPA FAKTA SEPUTAR PILKADA TOMOHON 2024
- TIPS MENGHINDARI & TIDAK MEMPERCAYAI HOAX DI PILKADA 2024
- PASLON NOMOR URUT 2 DAN 3 BERSAING DI PILKADA TOMOHON 2024
- GLENNY KAIRUPAN, KOMISARIS PT GARUDA INDONESIA
- PENTINGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI SDGs
- RINCIAN SDGs: 232 INDIKATOR, 169 TARGET & 17 TUJUAN
- DEBAT PUBLIK KETIGA PILKADA 2024 KOTA TOMOHON