LEVEL GUNUNG API DI SULAWESI UTARA |
Tingkat aktivitas gunung api diatur berdasarkan level, yakni Level IV (Awas), dari hasil pengamatan visual dan instrumental petugas pos pemantau gunung api, teramati mengalami peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi. Level III (Siaga), dari hasil pengamatan visual dan instrumental, petugas pos pemantau gunung api, memperlihatkan peningkatan aktivitas yang semakin nyata atau gunung api mengalami erupsi.
Level II (Waspada), dari hasil pengamatan visual dan instrumental, petugas pos pemantau gunung api, mulai memperlihatkan peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi, dan Level I (Normal).
Gunung api di Sulawesi Utara (Sulut), kini ada yang dinyatakan pada Level III (Siaga) dan Level II (Waspada), demikian informasi yang dikutib dari magma.esdm.go.id, Senin, 28 Oktober 2024, malam.
Gunung Awu (1320 mdpl (meter dari permukaan laut).
Gunung api yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe ini dinyatakan Level III (Siaga).
Petugas pos pengamatan merekomendaskan masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius 4 kilometer (km) dari kawah puncak Gunung Awu.
Masyarakat di sekitar Gunung Awu diminta/diharap tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas Gunung Awu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat harap mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Sedangkan Gunung Lokon, Soputan, Soputan, Ruang dan Karangetang dinyatakan berada pada Level II (Waspada).
Gunung Lokon (1580 mdpl), berada di Kota Tomohon.
Level II (Waspada) Gunung Lokon, oleh petugas pos pemantau gunung api direkomendasi, supaya masyarakat dan wisatawan untuk tidak mendekati dan melakukan aktivitas dalam radius 2.5 kilometer dari Kawah Tompaluan.
Jika terjadi letusan dan hujan abu, masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan kacamata.
Serta mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon terutama pada musim hujan.
Gunung Soputan (1809 mdpl), terletak di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Level II (Waspada) Gunung Soputan, sehingga masyarakat di sekitar Gunung Soputan maupun pengunjung/wisatawan/pendaki, direkomendasikan petugas pos pengamatan gunung api, agar tidak beraktivitas di dalam radius 1.5 km dari puncak Gunung Soputan dan dalam wilayah sektoral arah barat-barat laut sejauh 2.5 km yang merupakan daerah bukaan kawah, guna menghindari ancaman leleran lava dan awan panas guguran.
Masyarakat yang bermukim/beraktivitas disekitar bantaran sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan juga di rekomendasikan agar mewaspadai terjadinya ancaman aliran lahar terutama ketika musim hujan. Beberapa sungai yang perlu diwaspadai di antaranya adalah Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi terhadap gangguan saluran pernapasan.
Gunung Ruang (725 mdpl).
Gunung api yang terletak di Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), kini berada pada Level II (Waspada).
Petugas pos pengamatan gunung api merekomendasikan, agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati dan bermalam di sekitar kawah Gunung Ruang serta tidak mendekati lubang tembusan gas untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Gunung Karangetang (1784 mdpl).
Gunung Api Karangetang berada di Kabupaten Sitaro, kini berstatus Level II Waspada.
Petugas pos pengamatan gunung api merekomendasikan, supaya masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (Selatan) serta area perluasan sektoral ke arah Barat Daya dan Selatan sejauh 2.5 km.
Mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
Sementara Gunung Mahawu, Ambang dan Tangkoko berada pada Level I (Normal).
Gunung Mahawu (1299 mdpl) terletak di Kota Tomohon.
Level I (Normal) Gunung Mahawu, petugas pengamatan gunung api merekomendasikan, supaya masyarakat di sekitar Gunung Mahawu dan pengunjung/wisatawan agar membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif, serta tidak mendekati lubang hembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Gunung Ambang (1795 mdpl), berada di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).
Gunung Ambang berada pada status Level I (Normal), dan direkomendasikan kepada masyarakat sekitar Gunung Ambang dan pengunjung /wisatawan membatasi aktivitas (tidak berlama-lama dan tidak bermalam di area kawah aktif, serta tidak mendekati lubang hembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
Gunung Tangkoko (1334 mdpl), berada di Kota Bitung.
Level I (Normal) Gunung Tangkoko, petugas pos pengamatan gunung api merekomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Tangkoko dan pengunjung/wisatawan agar membatasi aktivitas (tidak berlama-lama) dan tidak bermalam di area kawah aktif, serta tidak mendekati lubang tembusan gas yang berada di sekitar kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun.
populer
Terkini
- CSSR KAMPANYE SEKALIGUS HIBUR WARGA TOMOHON
- MEMAHAMI MISINFORMASI & DISINFORMASI DALAM PILKADA 2024
- MANFAAT SDGs JIKA PASLON TERPILIH MENJADI WALI KOTA
- BEBERAPA FAKTA SEPUTAR PILKADA TOMOHON 2024
- TIPS MENGHINDARI & TIDAK MEMPERCAYAI HOAX DI PILKADA 2024
- PASLON NOMOR URUT 2 DAN 3 BERSAING DI PILKADA TOMOHON 2024
- GLENNY KAIRUPAN, KOMISARIS PT GARUDA INDONESIA
- PENTINGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI SDGs
- RINCIAN SDGs: 232 INDIKATOR, 169 TARGET & 17 TUJUAN
- DEBAT PUBLIK KETIGA PILKADA 2024 KOTA TOMOHON