SEJARAH DAN FAKTA MENARIK TENTANG TAHUN BARU IMLEK

Gambar ilustrasi Tahun Baru Imlek

Tahun Baru Imlek bukan hanya sekadar pergantian tahun, tetapi juga momen untuk mempererat tali keluarga, menghormati leluhur, dan berharap untuk masa depan yang lebih baik. Tradisi-tradisi yang dijalankan selama ribuan tahun ini mencerminkan kekayaan budaya dan filosofi kehidupan masyarakat Tionghoa.

Dirangkum dari berbagai sumber ini berikut sejarah singkat dan sejumlah fakta menarik tentang Tahun Baru Imlek. Karena dengan memahami sejarah dan makna Imlek, dapat lebih menghargai keragaman budaya yang ada di dunia.

SEJARAH SINGKAT

Tahun Baru Imlek, yang juga dikenal sebagai Festival Musim Semi atau Chūnjié dalam bahasa Mandarin, merupakan perayaan yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Perayaan ini menandai awal tahun baru berdasarkan kalender lunar Tionghoa. Selain sebagai momen perayaan, Imlek juga menjadi simbol budaya yang kaya dengan tradisi, legenda, dan makna spiritual yang mendalam.

Tradisi perayaan Imlek diyakini bermula lebih dari 3.500 tahun yang lalu pada masa Dinasti Shang (1600–1046 SM). Pada masa itu, masyarakat Tionghoa mengadakan ritual pengorbanan untuk menghormati dewa-dewa dan leluhur sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang melimpah. Perayaan ini kemudian berkembang menjadi tradisi tahunan untuk menyambut datangnya musim semi.

Salah satu legenda yang paling dikenal adalah kisah tentang monster Nian, makhluk buas yang muncul setiap akhir tahun untuk meneror penduduk desa. Nian dipercaya takut dengan suara keras, cahaya terang, dan warna merah. Penduduk desa pun menyalakan kembang api, menghiasi rumah dengan lampion merah, dan membuat kebisingan untuk mengusir monster tersebut. Hingga kini, tradisi ini menjadi bagian penting dari perayaan Imlek.

KALENDER LUNAR TIONGHOA

Kalender lunar yang digunakan masyarakat Tionghoa berbeda dengan kalender Gregorian yang dikenal banyak orang. Penanggalan ini didasarkan pada siklus bulan, sehingga Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, biasanya antara 21 Januari hingga 20 Februari.

Setiap tahun diwakili oleh salah satu dari 12 shio, seperti tikus, sapi, harimau, hingga babi. Tahun 2025, misalnya, adalah Tahun Ular Kayu, yang melambangkan kebijaksanaan dan kecerdikan.

TRADISI DAN PERAYAANNYA

Imlek dirayakan selama 15 hari, dimulai pada hari pertama tahun baru hingga puncaknya di hari ke-15, yang dikenal sebagai Cap Go Meh atau Festival Lentera. Beberapa tradisi utama selama perayaan ini meliputi:

Membersihkan rumah

Sebelum Tahun Baru, keluarga membersihkan rumah secara menyeluruh untuk mengusir nasib buruk dan memberi ruang bagi keberuntungan. Namun, menyapu pada hari pertama Imlek sangat dilarang karena dipercaya dapat mengusir keberuntungan.

Angpao

Pemberian angpao, amplop merah berisi uang, menjadi simbol berbagi rezeki dan keberuntungan. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh orang yang sudah menikah kepada anak-anak atau mereka yang belum menikah.

Makan bersama

Keluarga berkumpul untuk menikmati makan malam khas Imlek. Hidangan seperti ikan (simbol kelimpahan), pangsit (kemakmuran), dan kue keranjang (persatuan) selalu hadir dalam perayaan.

Dekorasi dengan warna merah

Warna merah mendominasi perayaan Imlek, baik dalam dekorasi rumah, pakaian, hingga amplop angpao. Merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari roh jahat.

Kembang api dan petasan

Menyalakan kembang api dan petasan adalah cara tradisional untuk mengusir roh jahat dan menyambut keberuntungan.

FAKTA MENARIK TENTANG IMLEK

Cap Go Meh dan Festival Lentera

Pada hari ke-15, Imlek diakhiri dengan Festival Lentera. Lentera berwarna merah dengan berbagai motif dan desain digantung atau diterbangkan, menciptakan pemandangan indah yang melambangkan harapan dan doa untuk tahun baru.

Larangan dan pantangan

Selama perayaan, ada pantangan tertentu yang harus dihindari, seperti tidak boleh mengatakan hal-hal negatif, memotong rambut, atau memecahkan barang pecah belah, karena hal ini dianggap membawa sial.

Perayaan global

Imlek tidak hanya dirayakan di Tiongkok, tetapi juga di negara-negara dengan populasi Tionghoa yang besar seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, hingga Vietnam. Masing-masing negara memiliki tradisi unik yang dipadukan dengan budaya lokal.

Shio dan unsur elemen

Selain 12 shio, kalender lunar juga menggabungkan lima unsur elemen (logam, kayu, air, api, dan tanah), sehingga setiap tahun memiliki karakteristik unik. Kombinasi shio dan elemen ini dipercaya memengaruhi keberuntungan seseorang.

Mitos keberuntungan

Banyak tradisi yang berkaitan dengan menarik keberuntungan, seperti mengenakan pakaian baru, menyantap makanan tertentu, dan menghindari ucapan atau tindakan yang dianggap sial.

IMLEK DI INDONESIA

Di Indonesia, Tahun Baru Imlek mulai diakui sebagai hari libur nasional sejak era Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 2000-an. Selain tradisi Tionghoa, masyarakat Indonesia sering memadukan perayaan Imlek dengan budaya lokal. Di beberapa daerah, seperti Semarang, Singkawang dan Manado, Festival Cap Go Meh dirayakan dengan pawai budaya dan atraksi barongsai yang meriah. (Sumber: cnnindonesia, kompas, blibli, wikipedia)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top