Ketua Pengadilan Negeri (PN) Tondano, Dr Erenst Jannes Ulaen, melantik Ferdinand Mono Turang sebagai Ketua DPRD Kota Tomohon Masa Bakti 2024-2029, dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Tomohon dalam rangka Pengucapan Sumpah/Janji Pimpinan DPRD, Senin, 30 September 2024.
Ferdinand Mono Turang, atau akrab disapa Mono, adalah politisi ulung yang datang dari Kelurahan Walian, Kecamatan Tomohon Selatan. Pria yang pernah berkarir di Amerika Serikat (AS) ini, telah berkali-kali duduk sebagai wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tomohon.
Periode 2024-2029 ini, Mono menjadi wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Tomohon Selatan, sebagai politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Pada beberapa periode sebelumnya, sebagai anggota DPRD Kota Tomohon, Mono adalah politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tomohon. Kala itu, bahkan dirinya pernah menjadi kandidat Wakil Wali Kota Tomohon, kala itu berpasangan dengan Linneke S Watoelangkow, sebagai calon Walikota. Karena menjadi calon wakil walikota (ketika itu), mekanisme PAW (Pergantian Antar Waktu) harus dilakukan. Mono akhirnya meninggalkan kursi DPRD Kota Tomohon, dirinya digantikan politisi Partai Gerindra yang juga datang dari Dapil Tomohon Selatan.
Hubungan Eksekutif dan Legislatif
Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tomohon, Fereydy Kaligis yang juga hadir pada pelantikan pimpinan DPRD Kota Tomohon, mengatakan, selama ini DPRD telah berperan sebagai lembaga yang sangat vital dalam pembangunan dan pengambilan keputusan di Kota Tomohon. Dengan adanya pimpinan DPRD yang definitif dia yakin DPRD akan semakin kuat dan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kemajuan daerah Kota Tomohon.
“Kami menyadari, bahwa hubungan yang harmonis antara eksekutif dan legislatif adalah kunci keberhasilan pembangunan daerah. Selamat kepada pimpinan DPRD yang baru dilantik. Tugas ini adalah amanah yang besar, dan saya percaya, Anda akan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab,” ucap Fereydy.
Pembangunan Kota Tomohon, menurut Fereydy, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah dan DPRD serta partisipasi aktif masyarakat. Sinergi dan kolaborasi yang baik tentunya dapat menyelesaikan berbagai isu, mulai dari peningkatan infrastruktur, pelayanan publik hingga pengembangan ekonomi berkelanjutan.
“Tidak bisa dilakukan secara sepihak. Diperlukan kerjasama. Mari kita jalin komunikasi yang terbuka dan saling mendukung dalam setiap program yang akan dijalankan. Saya percaya, bahwa dengan niat yang baik dan kerja keras, kita dapat menciptakan Tomohon lebih hebat untuk seluruh masyarakat,” tuturnya.
Bagaimana agar kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan DPRD meningkat, Fereydy mengatakan, diperlukan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap kebijakan yang diambil.
“Kita berikan informasi yang jelas dan akurat mengenai pembangunan yang sedang berlangsung. Dengan demikian, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dan DPRD akan semakin meningkat,” tegas Fereydy yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro (Karo) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Sulawesi Utara (Sulut).
Populer
Terkini
- CSSR KAMPANYE SEKALIGUS HIBUR WARGA TOMOHON
- MEMAHAMI MISINFORMASI & DISINFORMASI DALAM PILKADA 2024
- MANFAAT SDGs JIKA PASLON TERPILIH MENJADI WALI KOTA
- BEBERAPA FAKTA SEPUTAR PILKADA TOMOHON 2024
- TIPS MENGHINDARI & TIDAK MEMPERCAYAI HOAX DI PILKADA 2024
- PASLON NOMOR URUT 2 DAN 3 BERSAING DI PILKADA TOMOHON 2024
- GLENNY KAIRUPAN, KOMISARIS PT GARUDA INDONESIA
- PENTINGNYA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI SDGs
- RINCIAN SDGs: 232 INDIKATOR, 169 TARGET & 17 TUJUAN
- DEBAT PUBLIK KETIGA PILKADA 2024 KOTA TOMOHON