MENGENAL SANTA CLAUS, SOSOK LEGENDA DARI BERBAGAI VERSI

Ilustrasi Santa Claus

Santa Claus adalah tokoh ikonik yang dikenal sebagai pembawa hadiah di malam Natal. Namun, sejarah dan representasi Santa Claus berbeda-beda diberbagai budaya, mencerminkan gabungan tradisi agama, mitos lokal, dan pengaruh budaya modern.

Santa Claus adalah tokoh yang kaya akan sejarah dan variasi budaya. Dari sosok religius Santo Nikolas hingga ikon ceria Santa Claus modern, semua versi memiliki tema yang sama; Kebaikan hati, pemberian, dan semangat kebahagiaan Natal. Beragam interpretasi ini mencerminkan bagaimana tradisi lokal dan budaya global dapat bersatu untuk menciptakan tokoh yang dicintai di seluruh dunia.

Berikut adalah beberapa versi tentang Santa Claus dari berbagai penjuru dunia:

1. Santo Nikolas (St. Nicholas)

Santa Claus berakar dari Santo Nikolas, seorang uskup dari Myra (kini Turki) pada abad ke-4. Santo Nikolas terkenal karena kemurahan hatinya, terutama kepada anak-anak dan orang miskin.

Ia dikisahkan memberikan sekantung emas kepada keluarga miskin dengan melemparkannya melalui jendela, yang kemudian jatuh ke dalam kaus kaki yang tergantung untuk dikeringkan.

Di banyak negara Eropa merayakan Hari Santo Nikolas pada 06 Desember.

2. Sinterklaas (Belanda)

Santa Claus dikenal sebagai Sinterklaas (nama yang dikenal di Belanda). Ia digambarkan sebagai uskup tua dengan jubah merah dan mitra (topi uskup). Sinterklaas datang menunggang kuda putih bersama asistennya, Zwarte Piet, membawa hadiah untuk anak-anak baik.

Perayaan Sinterklaas biasanya tiba pada malam 05 Desember, yang dikenal sebagai Malam Sinterklaas.

3. Father Christmas (Inggris)

Di Inggris, tokoh ini dikenal sebagai Father Christmas. Pada awalnya, ia adalah personifikasi perayaan musim dingin tanpa keterkaitan langsung dengan agama. Ia dianggap membawa kegembiraan, makanan, dan kebahagiaan selama Natal.

Setelah abad ke-19, Father Christmas mulai menyerap atribut Santa Claus, seperti pemberian hadiah kepada anak-anak.

4. Ded Moroz (Rusia)

Dalam tradisi Rusia, ia dikenal sebagai Ded Moroz (Kakek Salju). Ded Moroz memakai mantel biru atau merah panjang dengan topi bulu, dan ia membawa tongkat ajaib. Ia ditemani oleh cucunya, Snegurochka (Putri Salju).

Ded Moroz mengunjungi anak-anak selama perayaan Tahun Baru, membawa hadiah dan semangat musim dingin.

5. Jultomten (Skandinavia)

Di negara-negara Skandinavia seperti Swedia, Santa Claus dikenal sebagai Jultomten. Jultomten digambarkan sebagai pria kecil berjanggut, mirip peri, yang tinggal di hutan. Ia mengendarai kereta yang ditarik oleh kambing Yule.

Jultomten membawa hadiah kepada anak-anak pada malam Natal.

6. Weihnachtsmann (Jerman)

Di Jerman, Santa Claus dikenal sebagai Weihnachtsmann (Pria Natal). Ia mirip dengan Santa Claus modern, memakai pakaian merah dan membawa hadiah untuk anak-anak.

Hadiah biasanya diberikan pada malam Natal, tetapi tradisi Santo Nikolas pada 06 Desember juga tetap populer.

7. Kris Kringle (Amerika Serikat)

Di Amerika Serikat, Santa Claus awalnya dikenal sebagai Kris Kringle, berasal dari istilah Jerman “Christkind” (Anak Kristus).

Kris Kringle akhirnya menjadi sinonim dengan Santa Claus modern, yang digambarkan sebagai pria ceria berjanggut putih dengan kereta rusa terbang.

Ia mengantarkan hadiah pada malam 24 Desember, masuk melalui cerobong asap.

8. Santa Claus Modern (Global)

Gambaran Santa Claus modern dipopulerkan oleh ilustrasi Thomas Nast pada abad ke-19 dan iklan Coca-Cola pada tahun 1930-an. Ia digambarkan sebagai pria gemuk ceria dengan pakaian merah dan putih.

Santa Claus ini memiliki kereta yang ditarik oleh delapan rusa kutub, termasuk Rudolph si Rusa Hidung Merah.

Ia digambarkan tinggal di Kutub Utara bersama Ny Claus dan para elf yang membantu membuat mainan untuk anak-anak.

Ilustrasi Santa Claus

Dapat dikatakan, Santa Claus adalah gabungan tradisi agama, legenda, dan budaya populer yang berkembang selama berabad-abad. Dari berbagai versi di atas, Santa Claus dimulai dari kisah Santo Nikolas, kemudian menyebar ke Eropa, selanjutnya ke Amerika pada sekitar abad 17.

Bahkan Santa Claus berevolusi dalam sastra, seperti puisi terkenal; “A Visit from St. Nicholas” (juga dikenal sebagai “The Night Before Christmas”) tahun 1823, oleh Clement Clarke Moore menggambarkan Santa Claus sebagai pria ceria dengan kereta yang ditarik oleh delapan rusa kutub. Puisi ini memperkenalkan nama-nama rusa seperti Dasher, Dancer, dan Prancer. Dan buku “A Christmas Carol” tahun 1843 karya Charles Dickens memperkuat tradisi Natal yang penuh kehangatan dan kemurahan hati.

Hingga Santa Claus Modern, ketika Kartunis Thomas Nast menggambarkan Santa Claus di majalah Harper’s Weekly, tahun 1863. Ilustrasi Nast memperkenalkan Santa Claus sebagai pria gemuk berjanggut putih, mengenakan pakaian merah.

Kemudian tahun 1931, perusahaan Coca-Cola memperkenalkan Santa Claus sebagai tokoh ceria dalam kampanye iklan mereka. Santa Claus versi Coca-Cola menjadi citra yang paling dikenal hingga saat ini.

Scroll to Top